Selasa, 26 April 2016

SISTEM EKONOMI SOSIALIS/ KOMUNIS



Diantara dampak buruk yang ditimbulkan  oleh sistem ekonomi kapitalis adalah terciptanya kelas-kelas dalam masyarakat. Kaum pemilik modal atau borjuis dan kaum pekerja atau buruh. Ketidak mampuan bersaing para pekerja membuatnya tak ada pilihan lain selain menjadi budak para borjuis. Eksploitasi yang terhadap para buruh pun terjadi. Mereka dipaksa bekerja ekstra keras untuk menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya bagi para pemilik modal walaupun bayaran yang diterima tak sebanding dengan jerih payahnya. Alhasil, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

Penderitaan yang dialami kaum buruh menjadi perhatian beberapa pemikir pada abad ke-19 seperti Saint-Simon, Charles Fourier, dan Robert Owen. Sehingga lahirlah sebuah pemikiran baru yang bernama sosialisme.

Sistem perekonomian sosialis adalah sistem perekonomian yang menolak adanya hak kepemilikan pribadi terhadap faktor produksi, semua harus dikuasai oleh negara dan seluruh aktivitas ekonomi diatur oleh negara sehingga pemerataan pendapatan masyarakat dapat tercapai.

Para tokoh pemikir itu menyebarkan paham sosialisme melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional-parlementer dan tanpa kekerasan. Mereka berkampanye dan berusaha menggugah sentimen moral para elit yang notabene adalah kaum kapitalis. Hasilnya sosialisme pun tak berkembang karena para kapitalis tidak pernah menghiraukan masalah-masalah moral semacam itu. Yang ada dikepala mereka adalah bagaimana menghasilkan laba sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya walaupun dengan menghalalkan segala cara.

Sistem ekonomi sosialis akhirnya berkembang setelah seorang pemikir lainnya bermana Karl Marx menerbitkan bukunya.  Menurut Marx sistem sosialis akan terlaksana apabila dimulai dengan jalan revolusi serta perlu didukung dengan adanya sosok pemimpin otoriter. Meski memiliki tujuan yang sama, tapi Marx mengajarkan cara yang berbeda dengan para pendahulunya agar terciptanya sistem sosialis dimasyarakat. Pemikiran Karl Marx inilah yang disebut komunisme. Teori Marx pun terbukti. Beberapa negara komunis muncul dengan sosok otoriternya masing-masing. Lenin dan Stalin yang memimpin Uni Soviet contoh kongkritnya.

Dalam negara yang menganut sistem sosialisme/ komunisme seluruh alat produksi dikuasai oleh negara sehingga tidak ada perusahaan swasta. Setiap warga negara bekerja pada perusahaan-perusahaan milik negara. setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya dengan kata lain distribusi menurut kebutuhannya sehingga pendapatan masyarakat relatif merata dan tidak adanya kelas-kelas didalam masyarakat.

Seluruh aktivitas ekonomi diatur oleh pemerintah. Mulai dari barang apa yang akan diproduksi, berapa yang akan di produksi, bagaimana memproduksinya, sampai penentuan harga semua diatur dan direncanakan oleh pemerintah. Oleh karena itu sistem ini juga disebut sistem perekonomian komando atau terpusat.

Ciri-ciri sistem perekonomian sosialis/ Komunis
1.       Hak milik perorangan tidak diakui
2.       Seluruh alat produksi dikuasai oleh negara
3.       Seluruh masyarakat adalah pegawai bagi negara
4.       Seluruh aktivitas ekonomi serta harga barang diatur oleh pemerintah

Keunggulan sistem perekonomian sosialis/ komunis
1.       Pendapatan masyarakat merata
2.       Tidak adanya kelas-kelas social
3.       Pemerintah lebih mudah mengontrol perekonomian
4.       Perencanaan pembangunan lebih cepat tercapai

Karena setiap warga diharuskan bekerja sesuai dengan komando dari pemerintah dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh pemerintah maka kreativitas masyarakat pun terbelenggu. Tak adanya hak atas alat-alat produksi dari masyarakat semakin membuat masyarakat tak ada pilihan lain selain bekerja sebagai karyawan bagi pemerintah. Mereka pun tak memiliki banyak pilihan dalam hal konsumsi, karena apa yang mereka konsumsi adalah apa yang mereka produksi sesuai dengan perencanaan pemerintah.

Kekurangan sistem perekonomian sosialis / komunis
1.       Masyarakat tidak memiliki hak atas alat-alat produksi
2.       Tidak ada kreativitas dan inovasi masyarakat
3.       Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih barang yang akan diproduksi dan dikonsumsi
4.       Masyarakat tidak memiliki kebebasan memilih pekerjaan atau jenis usaha

Pasca kekalahan negara-negara komunis pada Perang Dunia II sistem ekonomi seperti ini mulai ditinggalkan. Saat ini tak ada satupun negara yang menjalankan perekonomiannya menggunakan sistem ini bahkan negara komunis sekalipun.  Tak ada satupun pemerintahan yang mampu mengatur segala persoalan dalam negerinya (ekonomi, sosial, politik, moral, dll). Selain itu penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh para pemimpin otoriter semakin membuat sistem ini tak diminati. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar